Kamis, 11 September 2008

Perubahan sistem tubuh lansia



1. Sel.Pada lansia jumlah selnya akan lebih sedikit, dan ukurannya akan lebih besar, cairan tubuh dan cairan intraseluler akan berkurang, menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati. Jumlah sel otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel, dan otak menjadi atrofi beratnya berkurang 5-10%.
2. Sistem Persyarafan.Berat otak menurun 10-20%, hubungan persyarafan cepat menurun, lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres, mengecilnya saraf panca indera, dan kurang sensitif terhadap sentuhan.
Jumlah sel syaraf (neuron) di otak berkurang seiring peningkatan usia sehingga ingatan juga berkurang. Tetapi pada beberapa area otak, terjadi peningkatan koneksi antar sel, yang mungkin membantu menggantikan neuron yang telah hilang serta menjaga kerja otak. Reflek tubuh akan semakin berkurang serta terjadi kurang koordinasi tubuh.
Pola tidur akan berubah saat mulai tua. Bila biasanya membutuhkan 6 jam untuk tidur malam maka dengan penambahan usia waktu tidur yang dibutuhkan akan menjadi lebih lama karena beberapa orang akan mengalami sering terbangun sewaktu malam
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Stroke Iskemik, Demensia, Parkinson
3. Sistem Pendengaran.Presbiakusis (gangguan pada pendengaran), membrana timpani menjadi atrofi, terjadi pengumpulan serumen dan mengeras karena peningkatan keratin, pendengaran menurun pada manula yang mengalami ketegangan jiwa/stres.
Kehilangan pendengaran adalah kondisi yang umum dialami orang pada masa paruh baya atau lebih. Selama bertahun-tahun, suara dapat merusak sel rambut di dalam telinga.
Sebagai tambahan, dinding dari kanal pendengaran akan menipis serta gendang telinga juga semakin tipis. Anda mungkin akan mengalami kesulitan mendengarkan suara pada frekuensi yang tinggi. Beberapa orang akan mengalami kesulitan mendengar untuk mengikuti pembicaraan pada ruangan yang ramai.
Perubahan pada telinga dalam atau pada syaraf-syaraf di dalamnya serta adanya penyakit dan masalah kesehatan lain juga dapat mempengaruhi pendengaran.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: penurunan pendengaran, pusing, vertigo
4. Sistem Penglihatan.Timbul sklerosis pada sfingter pupil dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea lebih berbentuk sferis (bola), lensa lebih suram (keruh) dapat menyebabkan katarak, meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang, dan menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.
Pada lanjut usia atau lansia produksi air mata akan berkurang, retina akan semakin tipis dan lensa mata akan berangsur berubah menjadi kuning sehingga pandangan menjadi pudar.
Pada usia 40 tahunan, memfokuskan mata pada suatu obyek yang dekat menjadi lebih sulit. Iris akan menjadi lebih kaku, sehingga pupil menjadi kurang responsif, hal ini dapat menyebabkan mata menjadi kurang dapat beradaptasi dengan perubahan cahaya.
Perubahan lainnya adalah pada lensa mata menjadi terlalu sensitif terhadap sorotan cahaya, yang dapat menyebabkan masalah bila menyetir pada malam hari.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Katarak, Glaukoma dan Degenerasi Makular (kehilangan pandangan tengah).
5. Sistem Kardiovaskuler.Elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. Kehilangan elastisitas pembluh darah, kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, sering terjadi postural hipotensi, tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer.
Otot jantung menjadi kurang efektif dalam memompa, bekerja dengan lebih keras untuk memompa darah dalam jumlah yang sama ke tubuh.
Pembuluh darah menjadi kurang elastis. Timbunan lemak yang mengeras mungkin terbentuk di dinding arteri (atherosclerosis), sehingga jalur untuk mengantarkan darah menjadi lebih sempit.
Hilangnya elastisitas secara alami, kombinasi dengan atherosclerosis, membuat arteri menjadi lebih kaku, sehingga menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melaluinya. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Atherosclerosis, Hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh jantung, Angina dan serangan jantung
66. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh.Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik ± 35ÂșC ini akibat metabolisme yang menurun, keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
7. Sistem Respirasi.Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya aktivitas dari silia, paru-paru kehilangan elastisitas sehingga kapasitas residu meningkat, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun. Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang, O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg, kemampuan untuk batuk berkurang, penurunan kekuatan otot pernafasan.
Jumlah kantung udara (alveoli) pada lanjut usia akan berkurang dibanding pada saat usia dewasa. Berkurangnya kantung udara tidak akan terasa apabila kita sehat dan dapat menjalani kehidupan yang aktif.
Emfisema dan turunnya daya tahan paru–paru karena merokok dan polusi udara, menjadikan lanjut usia rentan terhadap berbagai gangguan paru–paru dan pernafasan.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: radang paru-paru (Pneumonia), Tuberculosis, Bronchitis, PPOK
8. Sistem Gastrointestinal.Kehilangan gigi, indra pengecap menurun, esofagus melebar, sensitifitas lapar menurun, asam lambung dan waktu pengosongan lambung menurun. Paristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi. Fungsi Absorbsi menurun. Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, serta berkurangnya aliran darah.
Menelan dan gerakan peristaltik otomatis yang memindahkan makanan yang dicerna ke saluran usus akan makin lambat. Jumlah luas permukaan dalam usus akan berkurang. Laju sekresi enzim-enzim dari lambung, hati, pankreas serta usus halus akan berkurang.
Hal ini umumnya tidak mempengaruhi kesehatan & proses pencernaan, jadi Anda mungkin tidak menyadarinya. Tetapi Anda mungkin akan lebih sering mengalami konstipasi.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: konstipasi atau sembelit, rasa panas di dada (Gastroesophageal Reflux), pengeluaran gas berlebih
9. Sistem Genitourinaria.Ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang (akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun, proteinria biasanya +1), BUN (Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat. Vesika urinaria otot-ototnya melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml dan menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat, VU sulit dikosongkan sehingga meningkatnya retensi urin. Pembesaran prostat ±75% pada pria usia 65 tahun keatas.
Dengan bertambahnya usia, ginjal akan kurang efisien dalam memindahkan kotoran dari saluran darah. Kondisi kronik, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dan beberapa pengobatan dapat merusak ginjal.
Sekitar 30% dari orang usia 65 tahun atau lebih mengalami kelemahan dalam kontrol kandung kemih (urinary incontinence ). Incontinence dapat disebabkan oleh beragam masalah kesehatan, seperti obesitas, konstipasi dan batuk kronik.
Wanita lebih banyak yang mengalami incontinence dari pada pria. Wanita yang telah mengalami menopause mungkin mengalaminya karena otot sfingter kehilangan kekuatannya dan refleks kandung kemih juga berubah. Dengan menurunnya produksi estrogen, jaringan pada saluran kemih menjadi lebih tipis. Otot pelvic lebih lemah, sehingga mengurangi kontrol pada kandung kemih.
Pada pria yang telah tua, incontinence disebabkan karena perbesaran prostat, yang kemudian memblokir uretra. Hal ini menyebabkan sukar untuk mengosongkan kandung kemih dan menyebabkan sedikit urin yang keluar.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: penurunan fungsi ginjal, Urinary Incontinence, penyakit prostate
Bagaimana keadaan gigi dan gusi saat Anda beranjak tua tergantung pada seberapa baik Anda merawatnya selama ini. Tetapi meski telah menggosok gigi dengan cermat tetap akan terasa mulut menjadi lebih kering dan gusi akan menyusut. Gigi akan menjadi lebih gelap dan semakin rapuh serta mudah pecah.
Kurangnya saliva untuk menyingkirkan bakteri dapat menyebabkan gigi dan gusi menjadi mudah rusak serta infeksi. Bila semua atau sebagian gigi alami telah tanggal, maka dapat dibuat gigi palsu atau implan gigi sebagai penggantinya.
Beberapa orang mengalami mulut kering (xerostomia), yang dapat menyebabkan kerusakan serta infeksi gigi. Mulut kering juga dapat menyebabkan berbicara, menelan serta merasakan makanan menjadi sulit.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Karies Gigi (Kavitasi), Peradangan pada gusi (Gingivitis)
10. Sistem EndokrinProduksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH menurun, menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), dan menurunnya daya pertukaran gas, menurunnya produksi aldosteron, menurunnya sekresi hormon kelamin, misalnya progesteron, esterogen, dan testosteron.11. Sistem Integumen.Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit kasar dan bersisik, menurunnya respon terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit menurun, kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga menebal, berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan vaskularisasi, pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh, kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk, kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya, kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya.
Dengan pertambahan usia, kulit akan menjadi semakin tipis dan kurang elastis serta mudah terluka atau memar.
Berkurangnya produksi minyak menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan timbul keriput. Bintik karena penuaan mulai muncul. Kuku anda tumbuh lebih lambat. Rambut akan berubah menjadi abu-abu dan akan rontok.
Sebagai tambahan, Anda akan kurang berkeringat sehingga menjadi sulit berada di suhu yang tinggi serta menyebabkan peningkatan resiko kepayahan karena panas dan stroke akibat panas.
Seberapa cepat kulit menua tergantung dari banyak faktor. Faktor yang paling signifikan adalah sinar matahari dan rokok.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: rambut rontok, pitak, kebotakan, kulit kering
12. Sistem Muskuloskeletal.Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh, kifosis, persendian membesar dan menjadi kaku, tendon mengkerut dan mengalami sklerosis, atrofi serabut otot sehingga gerak seseorang menjadi lambat, otot-otot kram dan menjadi tremor.
Tulang akan menyusut, sehingga tinggi badan menjadi lebih pendek. Kepadatan tulang juga berkurang, secara sedikit-sedikit membuat tulang lebih rentan terhadap patah tulang.
Otot, tendon dan sendi umumnya kehilangan kekuatan,kelenturan atau fleksibilitas seiring dengan bertambahnya usia.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Osteoporosis, Gout, Osteoartritis

13. Seksualitas

Dengan pertambahan usia, kebutuhan seksual, pola dan pelaksanaan mungkin berubah. Pada wanita terjadi penyusutan vagina serta dindingnya menjadi kurang elastis. Semua ini dapat menyebabkan hubungan seksual menjadi menyakitkan.
Pada pria lanjut usia masalah yang timbul adalah impotensi. Saat berusia 65 tahun, lebih dari 25% pria sukar mengalami ereksi.
Berapa lama harapan hidup Anda?Umur manusia terpanjang yang pernah terdokumentasi adalah 122 tahun. Meskipun yang memiliki umur panjang sangat jarang, tetapi peningkatan dalam bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi selama beberapa abad terakhir memberikan harapan orang untuk hidup lebih lama.
Dan bila Anda berpikir telah banyak melakukan kerusakan pada tubuh, maka pikirkan lebih lanjut. Peneliti berpendapat bahwa tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki pola hidup kita. Sebagai contoh, bila Anda berhenti merokok maka risiko untuk terkena penyakit jantung akan berkurang. Menjalani pola hidup sehat juga dapat meningkatkan harapan hidup.