Selasa, 03 Maret 2009

PERAWATAN HEMODIALISA

1.PERAWATAN SEBELUM HEMODIALISIS (PRA HD)
Persiapan mesinListrikAir (sudah melalui pengolahan)Saluran pembuanganDialisat (proportioning sistim, batch sistim)
Persiapan peralatan + obat-obatan
Dialyzer/ Ginjal buatan (GB)
AV Blood lineAV fistula/abocath
Infuse setSpuit : 50 cc, 5 cc, dll ;
insulin
Heparin
injXylocain (anestesi local)
NaCl 0,90 %
Kain kasa/ Gaas steril
Duk steril
Sarung tangan steril
Bak kecil sterilMangkuk kecil steril
KlemPlester
Desinfektan (alcohol + bethadine)
Gelas ukur (mat kan)Timbangan BBFormulir hemodialisisSirkulasi darahCuci tanganLetakkan GB pada holder, dengan posisi merah diatasHubungkan ujung putih pada ABL dengan GB ujung merahHubungkan ujung putih VBL dengan GB ujung biru, ujung biru VBL dihubungkan dengan alat penampung/ mat-kanLetakkan posisi GB terbalik, yaitu yang tanda merah dibawah, biru diatasGantungkan NaCl 0,9 % (2-3 kolf)Pasang infus set pada kolf NaClHubungkan ujung infus set dengan ujung merah ABL atau tempat khususTutup semua klem yang ada pada slang ABL, VBL, (untuk hubungan tekanan arteri, tekanan vena, pemberian obat-obatan)Buka klem ujung dari ABL, VBL dan infus set 100 ml/m±Jalankan Qb dengan kecepatan Udara yang ada dalam GB harus hilang (sampai bebeas udara) dengan cara menekan-nekan VBLAir trap/Bubble trap diisi 2/3-3/4 bagianSetiap kolf NaCl sesudah/ hendak mengganti kolf baru Qb dimatikanSetelah udara dalam GB habis, hubungkan ujung ABL dengan ujung VBL, klem tetap dilepasMasukkan heparin dalam sirkulasi darah sebanyak 1500-2000 UGanti kolf NaCl dengan yang baru yang telah diberi heparin 500 U dan klem infus dibukaJalankan sirkulasi darah + soaking (melembabkan GB) selama 10-15 menit sebelu dihubungkan dengan sirkulasi sistemik (pasien)

CATATAN !!!!PERSIAPAN SIRKULASI
Rinsing/Membilas GB + VBL + ABLPriming/ mengisi GB + VBL + ABLSoaking/ melembabkan GB.
Volume priming : darah yang berada dalam sirkulasi (ABL + GB + VBL )
Cara menghitung volume priming :Σ NaCl yang dipakai membilas dikurangi jumlah NaCl yang ada didalam mat kan (gelas tampung/ ukur)

Contoh :∑ NaCl yang dipakai membilas : 1000 cc∑ NaCl yang ada didalam mat kan : 750 ccJadi volume priming : 1000 cc – 750 cc = 250 ccCara melembabkan (soaking) GBYaitu dengan menghubungkan GB dengan sirkulasi dialisatBila mempergunakan dialyzer reuse / pemakaian GB ulang :Buang formalin dari kompartemen darah dan kompartemen dialisatHubungkan dialyzer dengan selang dialisat 15 menit pada posisi rinse±Biarkan Test formalin dengan tablet clinitest :Tampung cairan yang keluar dari dialyzer atau drainAmbil 10 tts (1/2 cc), masukkan ke dalam tabung gelas, masukkan 1 tablet±cairan clinitest ke dalam tabung gelas yang sudah berisi cairanLihat reaksi :Warna biru : - / negatifWarna hijau : + / positifWarna kuning : + / positifWarna coklat : +/ positifSelanjutnya mengisi GB sesuai dengan cara mengisi GB baruPersiapan pasien1.Persiapan mental2.Izin hemodialisis3.Persiapan fisik :Timbang BB, Posisi, Observasi KU (ukur TTV)


2.PERAWATAN SELAMA HEMODIALISIS (INTRA HD)PasienSarana hubungan sirkulasi/ akses sirkulasi :Dengan internal A-V shunt/ fistula ciminoPasien sebelumnya dianjurkan cuci lengan & tanganTeknik aseptic + antiseptic : bethadine + alcoholAnestesi local (lidocain inj, procain inj)Punksi vena (outlet). Dengan AV fistula no G.14 s/d G.16/ abocath, fiksasi, tutup dengan kasa sterilBerikan bolus heparin inj (dosis awal)Punksi inlet (fistula), fiksasi, tutup dengan kassa steril


Dengan eksternal A-V shunt (Schibner)DesinfektanKlem kanula arteri & venaBolus heparin inj (dosis awal)Tanpa 1 & 2 (femora dll)DesinfektanAnestesi localPunksi outlet/ vena (salah satu vena yang besar, biasanya di lengan).Bolus heparin inj (dosis awal)Fiksasi, tutup kassa sterilPunksi inlet (vena/ arteri femoralis)Raba arteri femoralisTekan arteri femoralis 0,5 – 1 cm ke arah±Vena femoralis medialAnestesi lokal (infiltrasi anetesi)Vena femoralis dipunksi setelah anestesi lokal 3-5 menitFiksasiTutup dengan kassa sterilMemulai hemodialisis1.Ujung ABL line dihubungkan dengan punksi inlet2.Ujung VBL line dihubungkan dengan punksi outlet3.Semua klem dibuka, kecuali klem infus set 100 ml/m, sampai±4.Jalankan pompa darah (blood pump) dengan Qb sirkulasi darah terisi darah semua.5.Pompa darah (blood pump stop, sambungkan ujung dari VBL dengan punksi outlet6.Fiksasi ABL & VBL (sehingga pasien tidak sulit untuk bergerak)7.cairan priming diampung di gelas ukur dan jumlahnya dicatat (cairan dikeluarkan sesuai kebutuhan).8.Jalankan pompa darah dengan Qb = 100 ml/m, setelah 15 menit bisa dinaikkan sampai 300 ml/m (dilihat dari keadaan pasien)9.Hubungkan selang-selang untuk monitor : venous pressure, arteri pressure, hidupkan air/ blood leak detector10.Pompa heparin dijalankan (dosis heparin sesuai keperluan). Heparin dilarutkan dengan NaCl11.Ukur TD, Nadi setiap 1 jam. Bila keadaan pasien tidak baik/ lemah lakukan mengukur TD, N, lebih sering.12.Isi formulir HD antara lain : Nama, Umur, BB, TD, S, N, P, Tipe GB, Cairan priming yang masuk, makan/minum, keluhan selama HD, masalah selama HD.CATATAN !!!!1.Permulaan HD posisi dialyzer terbalik setelah dialyzer bebas udara posisi kembalikan ke posisi sebenarnya.2.Pada waktu menghubungkan venous line dengan punksi outlet, udara harus diamankan lebih dulu3.Semua sambungan dikencangkan4.Tempat-tempat punksi harus harus sering dikontrol, untuk menghindari terjadi perdarahan dari tempat punksi.


MesinMemprogram mesin hemodialisis :1.Qb : 200 – 300 ml/m2.Qd : 300 – 500 ml/m3.Temperatur : 36-400C4.TMP. UFR5.HeparinisasiTekanan (+) /venous pressureTrans Membran Pressure / TMP Tekanan (-) / dialysate pressureTekanan (+) + tekanan (-)Tekanan / pressure :Arterial pressure / tekanan arteri : banyaknya darah yang keluar dari tubuhVenous pressure / tekanan vena : lancar/ tidak darah yang masuk ke dalam.
HeparinisasiDosis heparin :Dosis awal : 25 – 50 U/kg BBDosis selanjutnya (maintenance) = 500 – 1000 U/kg BBCara memberikanKontinusIntermiten (biasa diberikan tiap 1 jam sampai 1 jam terakhir sebelum HD selesai)Heparinisasi umumKontinus :Dosis awal : ……. UDosis selanjutnya : …… UIntermitten :Dosis awal : …… UDosis selanjutnya : ……. UHeparinisasi regionalDosis awal : …… UDosis selanjutnya : ….. UProtamin : …. UHeparin : protamin = 100 U : 1 mgHeparin & protamin dilarutkan dengan NaCl.Heparin diberikan/ dipasang pada selang sebelum dializer.Protamin diberikan/ dipasang pada selang sebelum masuk ke tubuh/ VBL.Heparinisasi minimalSyarat-syarat :Dialyzer khusus (kalau ada).Qb tinggi (250 – 300 ml/m)Dosis heparin : 500 U (pada sirkulasi darah).Bilas dengan NaCl setiap : ½ - 1 jamBanyaknya NaCl yang masuk harus dihitungJumlahnya NaCl yang masuk harus dikeluarkan dari tubuh, bisa dimasukkan ke dalam program ultrafiltrasiCATATANDosis awal : diberikan pada waktu punksi : sirkulasi sistemDosis selanjutnya: diberikan dengan sirkulasi (maintenance) ekstra korporeal.
PENGAMATAN OBSERVASI, MONITOR SELAMA HEMODIALISA1.PASIENKU pasienTTVPerdarahanTempat punksi inlet, outletKeluhan/ komplikasi hemodialisis2.MESIN & PERALATANQbQdTemperatureKoduktivitiPressure/ tekanan : arterial, venous, dialysate, UFRAir leak & Blood leakHeparinisasiSirkulasi ekstra corporealSambungan-sambunganCATATAN :Obat menaikkan TD ( tu. pend hipotensi berat) : Efedrin 1 ampul + 10 cc aquadest kmd disuntik 2 ml/IV
3.PERAWATAN SESUDAH HEMODIALISIS (POST HD)Mengakhiri HDPersiapan alat :Kain kasa/ gaas sterilPlesterVerband gulungAlkohol/ bethadineAntibiotik powder (nebacetin/ cicatrin)Bantal pasir (1-1/2 keram) : pada punksi femoral
Cara bekerja1.5 menit sebelum hemodialisis berakhirQb diturunkan sekitar 100cc/mUFR = 02.Ukur TD, nadi3.Blood pump stop4.Ujung ABL diklem, jarum inlet dicabut , bekas punksi inlet ditekan dengan kassa steril yang diberi betadine.5.Hubungkan ujung abl dengan infus set6.Darah ±dimasukkan ke dalam tubuh dengan do dorong dengan nacl sambil qb dijalankan 50 – 100 cc)±100 ml/m (NaCl masuk : 7.Setelah darah masuk ke tubuh Blood pump stop, ujun VBL diklem.8.Jarum outlet dicabut, bekas punksi inlet & outlet ditekan dengan kassa steril yang diberi bethadine9.Bila perdarahan pada punksi sudah berhenti, bubuhi bekas punksi inlet & outlet dengan antibiotik powder, lalu tutup dengan kain kassa/band aid lalu pasang verband.10.Ukur TTV : TD. N, S, P11.Timbang BB (kalau memungkinkan)12.Isi formulir hemodialisisCATATAN :1.Cairan pendorong/ pembilas (NaCl) sesuai dengan kebutuhan , kalau perlu di dorong dengan udara ( harus hati-hati)2.Penekanan bekas punksi dengan 3 jari sekitar 10 menit3.Bekas punksi femoral lebih lama, setelah perdarahan berhenti, ditekan kembali dengan bantal pasir4.Bekas punksi arteri penekanan harus tepat, lebih lama5.Memakai teknik aseptik dan antiseptik
SCRIBNER1.Pakai sarung tangan2.Sebelum ABL & VBL dilepas dari kanula maka kanula arteri & kanula vena harus diklem lebih dulu3.kanula arteri & vena dibilas dengan NaCl yang diberi 2500 U – 300 U heparin inj4.Kedua sisi kanula dihubungkan kembali dengan konektor5.Lepas klem pada kedua kanula6.Fiksasi7.Pasang balutan dengan sedikit kanula bisa dilihat dari luar, untuk mengetahui ada bekuan atau tidak.ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HEMODIALISISPada pasien yang baru pertama kali hemodialisis, jika kondisi pasien memungkinkan, pasien diorientasikan pada ruangan paviliun II dan alat-alat yang ada. Selain itu pasien diberikan penjelasan ringkas tentang prosedur yang akan dijalankan, prinsip hemodialisis, diet, pembatasan cairan, perawatan cimino, hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hemodialisis dan efek dari hemodialisis.Pada pre hemodialisis, kegiatan perawatan meliputi : menghidupkan mesin, meyediakan alat-alat, memasang alat pada mesin, sirkulasi cairan NaCl pada mesin, mengawasi penimbangan berat badan pasien, mengukur suhu badan, mengukur tekanan darah dan menghitung denyut nadi.Pada tahap pemasangan alat dan selama pemasangan, kegiatannya meliputi : desinfeksi daerah penusukan, pemberian anestesi lokal (kalau perlu), penusukan jarum, pemasukan heparin (bolus), selanjutnya menyambung jarum pada arteri blood line. Lalu menekan tombol BFR, membuka klem venous dan arteri blood line, memprogram penurunan berat badan, waktu pelaksanaan, venous pressure, kecepatan aliran heparin dan UFR. Kemudian menghubungkan heparin contnous ke sirkulasi, monitoring pernafasan, makan dan minum, pengaturan posisi tubuh, monitoring alat-alat dan kelancaran sirkulasi darah, mengukur tekanan darah dan menciptakan suasana ruangan untuk mengisi kegiatan pasien selama hemodialisis berlangsung.Pada tahap penghentian hemodialisis meliputi : penghentian aliran darah, mencabut jarum inlet dan menekan bekas tusukan sambil menunggu sampai aliran darah pada venous blood line habis. Langkah selanjutnya adalah mencabut jarum out line dan menekan bekas tusukan, mengganti gaas bethadine dan fiksasi dengan plester. Setelah penghentian hemodialisis, dilakukan pengukuran tekanan darah, mengukur suhu, mengawasi penimbangan berat badan, membereskan alat-alat dan dilanjutkan dengan desinfeksi alat.Semua kegiatan baik pada tahap pre hemodialisis selama pemasangan dan penghentian hemodialisis dilakukan oleh perawat kecuali penimbangan berat badan dan minum yang pada beberapa pasien dilakukan sendiri. Disamping itu beberapa pasien telah dapat melaporkan pada perawat apabila ada ketidakberesan pada mesin atau akses vaskular, setelah mencoba mengatasi sendiri.Sistem pencatatan dan pelaporan yang dijalankan dalam bentuk lembaran observasi pasien yang berisi tentang : TTV sebelum atau selama dan sesudah HD, BB sebelum dan sesudah HD, dosis heparin, program penurunan BB , priming dan keluhan pasien setelah HD.Pembuatan rencana perawatan pasien sudah berjalan dimana dalam pengkajian meliputi data fisik dan psikososial. Data psikososial yang dikaji sebatas pada adanya rasa cemas dan bosan. Intervensi keperawatan yang dilakukan mengarah kepada pemberian bantuan sepenuhnya. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan :a.Pada tahap persiapanPersiapan alat dan mesinSelama ini pasien dipersilahkan masuk ke ruangan HD dalam keadaan mesin sudah siap pakai karena perawat sudah menyiapkannya. Pada saat itu pasien menunggu di ruang tunggu. Sebenarnya bagi pasien yang memungkinkan bisa dilibatkan sejak awal, dari mulai menghidupkan mesin, mempersiapkan alat-alat, memasang alat pada mesin sampai mesin tersebut dipakai.Menimbang BBPenimbangan BB bagi pasien yang mampu memang sudah dilakukan sendiri oleh pasien begitu mereka masuk ruangan. Pasien menyebutkan berapa BBnya dan perawat mencatatnya dalam lembaran observasi. Dalam hal ini pasien dapat diberi kesempatan untuk mencatat Bbnya sendiri, namun tetap dalam pengawasan perawat.Mengukur suhu badan, tekanan darah dan menghitung denyut nadiKegiatan-kegiatan ini semuanya masih dilakukan oleh perawat. Sebenarnya dapat mulai dikenalkan kepada pasien mengenai alat-alat dan cara pengukurannya, mulai dari hal-hal yang sedrhana tapi dapat menarik minat untuk belajar.b.Pada tahap pelaksanaanc.Pada tahap penghentian

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/perawatan-hemodialisa/