Kamis, 13 Agustus 2009

askep TRAUMA dada

BAB I
KONSEP DASAR TRAUMA DADA

A. Pengertian
Trauma dada adalah suatu trauma yang terjadi pada dada yang dibagi menjadi dua (2) yaitu, trauma tumpul dan trauma tusuk yang kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor (80%), terjatuh, pukulan dada dan kecelakaan pada bidang industri.

B. Faktor Predisposing/ Etiologi
1. Mekanisme kecelakaan
a. Kecelakaan kendaraan bermotor
b. Tertembak pada daerah dada
c. Tertusuk pada daerah dada
2. Penyakit yang mendahului
a. Asma
b. Tuberkulosis
c. Bronkhitis
d. Pneumonia

C. Patofisiologi
Trauma dada (baik tumpul/tusuk) sering terjadi karena kecelakaan/ penyakit yang sebelumnya ada seperti tertabrak mobil, motor, terjatuh, tertusuk/ tertembak dapat mengakibatkan salah satu/ lebih mekanisme patologi berikut ini.

1. Hipoxia akibat gangguan jalan nafas, cedera/ parenkim paru, sangkur iga dan otot pernafasan, kolaps paru serta pneumotorax.
2. Hiporakmia akibat kehilangan cairan masif dari pembuluh besar, ruptur jantung atau hemotorax.
3. Gagal jantung akibat temponade jantung, kontusio jantung atau tekanan intratoraks yang meningkat.

Mekanisme di atas seringkali mengakibatkan kerusakan ventilasi dan perfusi yang mengarah pada gagal nafas akut, syok hiporalemik dan kematian.

D. Tanda dan Gejala
1. Luka pada dada
2. Sianosis
3. Perdarahan pada dada
4. Sesak nafas
5. Nyeri pada dada

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
• TTV
• Thoraks
• Jalan nafas
• Warna kulit untuk tanda syok
b. Palpasi
• Thoraks: Palpasi terhadap nyeri tekan, krepitus, dan posisi trakea.
c. Auskultasi
• Bunyi nafas
• Bunyi jantung
2. Pemeriksaan Diagnostik
- Rontgen dada - EKG
- CT Scan - Sanitasi
- HSD - Osmolaritas
- Pemeriksaan pembekuan - Elektrolisis
- Gas darah arteri - Urinalisis

F. Penatalaksanaan Medis
1. Cedera kecil
• Fraktur sternum hilangkan kontusio jantung
• Fraktur skapula nyeri biasa, pulang ke rumah
• Fraktur tusuk
- Tunggal/ single aman, pulang ke rumah
- Banyak/ multiple dikirim ke RS karena bisa mengganggu jalan nafas.

2. Cidera besar
- Airway jalan nafas - Cairan Intravena
- Brething pernafasan - Kateter folley
- Circulation sirkulasi - Monitoring EKG
- Oksigen - Jalur EVD

G. Pathways

Trauma Dada

Cedera Kecil Cedera Besar

Fraktur Sternal Fraktur Skapala Fraktur Rusuk Pneumotoraks Hematoraks


Nyeri
Pneumonia Pecah Operasi Pecah
bronkus pembuluh
darah


Gangguan pola Perdarahan
nafas WSD

Penurunan
kesadaran

Imobilisasi nyeri

Cedera paru/ pembuluh darah paru









BAB II
PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Kapan terjadi
Pada trauma dada lamanya saat mendapat trauma sampai masuk ke pelayanan kesehatan saat penting dalam penanganan juga penyembuhan.
2. Mekanisme cedera
Dengan benda tajam atau tumpul.
3. Apakah pasien responsif
4. Perkiraan kehilangan darah
Darah yang keluar banyak atau sedikit.
5. Penggunaan obat/ alkohol
6. Tindakan pretros petalisasi.

B. Diagnosa Keperawatan Perencanaan
No Diagnosa keperawatan Rencana Paraf
Tujuan Tindakan
1 Perubahan rasa nyaman (nyeri)
Bd pasca operasi ditandai dengan
DS : Klien mengatakan nyeri
DO: Klien mengerang kesakitan dan bedrest Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria:
• Nyeri berkurang
• Klien mampu melaksanakan aktivitas tanpa bantuan. • Observasi keadaan umum klien
• Atur posisi senyaman mungkin.
• Anjurkan teknik relaksasi
• Ciptakan lingkungan yang nyaman.
2 Gangguan pola nafas bd penekanan pada thoraks ditandai dengan: Setelah dilaksanakan tindakan • Observasi keadaan umum dan TTV klien
No Diagnosa keperawatan Rencana Paraf
Tujuan Tindakan
DS : Klien mengatakan sesak nafas
DO: RR 32 x/ menit Dypsnea keperawatan selama 2 x 24 jam dengan kriteria:
• Klien tidak sesak nafas
• TTV normal • Atur posisi semi fowler
• Ajarkanteknik relaksasi
3 Penurunan kesadaran bd perdarahan yang banyak ditandai dengan:
DS : Klien tidak sadar
DO: Perdarahan yang terus menerus
Klien tampak pucat
TD < N Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan kesadaran klien membaik dengan kriteria:
• TD normal
• Perdarahan dapat dihentikan • Observasi keadaan umum dan TTV klien
• Lakukan penghentian perdarahan dan pembalutan

Tidak ada komentar: