Senin, 11 Agustus 2008

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nausea dan vomitus adalah gejala klinis hiperemesis gravi
darum, biasanya terjadi pada kehamilan bulan ke dua sampai ke
empat, muntah-muntah yang hebat akan menyebabkan
dehidrasi, asidosis karena kelaparan, alkalosis karena
kehilangan asam hidroklorik dan hipoka1emia.
Penyakit ini dapat menyebabkan peningkatan kadar
transaminase, retensi BSP, infiltrasi lemak pada hati, ikterus
jarang terjadi dan biasanya ringan
Semua kelainan pada hati tersebut akan normal kembali
dengan memperbaiki keseimbangan cairan, elektrolit dan asam
basa tubuh
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/09PenyakitHatipadaKehamilan110.pdf/09PenyakitHatipadaKehamilan110.html
Hampir Semua Ibu Hamil MengalaminyaDari data epidemiologi, mual dan muntah dalam kehamilan, atau sering disebut nausea dan emesis gravidarum adalah hal yang wajar dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama dalam trimester pertama kehamilan. Menurut penelitian, 60% sampai 80% dari wanita yang pertama kali mengandung (primigravida) dan 40% sampai 60% dari wanita yang sudah pernah mengandung (multigravida) mengaku mengalami masalah mual muntah ini.
Tetapi satu dari seribu wanita yang mengandung tersebut mengalami gejala lebih berat dari biasanya yang disebut dengan hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum sebenarnya memiliki gejala yang sama dengan mual muntah pada umumnya (nausea dan emesis gravidarum), hanya gejalanya lebih berat yang ditandai mulai dengan terganggunya aktivitas ibu sehari-hari, gejala yang berkepanjangan sampai keadaan umum ibu yang memburuk yang mengharuskan ibu dirawat di rumah sakit, bahkan yang lebih berat lagi dapat mengancam nyawa si ibu dan bakal sang buah hati.
Penyebab yang MungkinBanyak teori yang berusaha menjelaskan mekanisme terjadinya. Salah satu teori yang menyatakan adanya keterlibatan hormon estrogen. Sebenarnya mekanisme peranan estrogen juga belum jelas, mungkin langsung mempengaruhi sistem saraf pusat yang mengatur refleks muntah atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Teori ini dperkuat dengan penelitian bahwa para penderita hiperemesis gravidarum memiliki kemungkinan melahirkan anak wanita 1,5 kali lebih banyak dibanding anak laki-laki dimana hormon estrogen ini sangat berperanan dalam diri seorang wanita. Hormon HCG, hormon yang dihasilkan oleh ari-ari (placenta) bayi, juga disebut-sebut ikut mempengaruhi mekanisme terjadinya mual muntah.
Teori yang lain mengatakan adanya peranan reaksi alergi sebagai respon jaringan ibu terhadap jaringan anak yang dianggap sebagai jaringan asing. Selain itu ada juga yang menyebutkan faktor psikologis sebagai faktor yang berperanan. Seperti, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan akan menyebabkan konflik mental internal yang secara secara tidak sadar akan memperberat gejala mual muntah ini.
GejalanyaSebenarnya, tidak ada batas yang jelas antara mual muntah yang wajar atau fisiologis dengan yang berlebihan atau yang dikenal dengan hiperemesis gravidarum ini. Patokan yang umum dipakai adalah keadaan umum penderita. Jika keadaan umum penderita ikut terpengaruh, penderita harus dicurigai sebagai hiperemesis gravidarum. Gejala penyakit ini sangatlah bervariasi. Berikut gejala-gejala yang dapat diwaspadai sebagai hiperemesis garvidarum dari yang ringan sampai berat:• muntah-muntah berkepanjangan• merasa lemah, nafsu makan berkurang berat badan turun• nyeri di ulu hati (epigastrium)• lidah kering, mata cekung,jumlah air seni (urin) berkurang• nadi cepat, tekanan darah turun• kesadaran yang terganggu lalu menurun.
TipsSekalipun derajat mual muntah akan berbeda pada tiap orang, kita harus tetap menyiasati agar gejalanya dapat diperingan bahkan dihilangkan. Berikut tips-tips berguna bagi Anda:
Tips pertama, pengaturan pola diet. Cara ini cukup banyak membantu dalam mencegah maupun mengatasi penyakit ini. Makanlah dalam jumlah kecil tapi sering, hindari makanan berlemak dan berprotein tinggi, perbanyak minuman yang mengandung soda hal ini dimaksudkan untuk mengurangi keasaman lambung, serta memperbanyak konsumsi teh herbal yang mengandung mentol atau jahe. Anda juga dapat menambah jumlah konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin B1 dan B6.
Tips kedua, adalah penting bagi Anda untuk menghindari yang namanya stress, ada baiknya jika tekanan-tekanan lingkungan datang, Anda dapat mengasingkan diri dulu sesaat dengan pergi ke luar ruangan sebentar atau ke kamar mandi, sehingga tekanan-tekanan itu dapat Anda lalui dengan mudah. Ada baiknya juga untuk menghabiskan sedikit waktu Anda untuk menghirup udara pagi yang segar agar hari Anda menjadi lebih baik. Selanjutnya Anda harus dapat menyakinkan diri Anda sendiri bahwa rasa mual muntah ini akan dapat Anda dilalui dengan baik. Dan juga motivasi diri Anda dengan mengharapkan anugrah Ilahi yang akan Anda dan suami dapatkan setelah melalui semua ini. Secara keseluruhan, peranan orang-orang terdekat sangat berperan penting, terutama suami, dalam membangun situasi yang nyaman serta dukungan moral bagi si ibu yang mengalaminya.
Sangat MemuaskanIni kabar gembiranya, saat ini dengan penanganan yang baik oleh pihak-pihak yang berkompeten serta dengan medikasi yang tepat, penyakit ini mempunyai angka kesembuhan yang sangat memuaskan. Tentunya hal ini cukup dapat mengatasi rasa khawatir Anda jika Anda harus mengalaminya. (Pandu Diputra)
ReferensiPrawirohardjo, Sarwono, et al. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 2005.Widjanarko, Bambang. Ilmu Ginokolgi Dasar. Bag. Obstetri Ginekologi FK Universitas Atma Jaya. Jakarta: 2006.
Hiperemesis Gravidarum Mual dan Muntah pada Kehamilan
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan muda. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, bisa setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama sekitar 10 minggu. Mengapa ini bisa terjadi?
-----------------

MUAL dan muntah terjadi pada 60%-80% wanita dengan kehamilan pertama (primigravida) dan 40-60% pada wanita yang sudah pernah hamil (multigravida). Satu di antara 1.000 kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual disebabkan meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisioogik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meski gejala mual dan muntah berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
Penyebab keadaan ini belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor predisposisi yang dikemukakan adalah:
1. Sering pada primigrvida, hamil anggur, dan kehamilan ganda. Frekwensi tinggi pada hamil anggur dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut HCG dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal (menempelnya plasenta pada rahim ibu) dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini adalah merupakan faktor organik.
3. Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologik, seperti keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah. Tak jarang dengan memberikan suasana baru sudah dapat mengurangi frekwensi muntah.
5. Faktor endokrin seperti hipertiroid dan diabetes dan lain-lain.
Jika hiperemesis gravidarum terjadi terus menerus, dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit. Dehirasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Di samping itu dapat juga menyebabkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Dapat pula terjadi robekan pada selaput lendir esophagus dan lambung dengan akibat perdarahan saluran pencernaan. Umumnya, robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan operatif.

Gejala dan Tanda
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada. Tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum, yang menurut berat ringannya dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan sbb.;
1. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada ulu hati. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik menurun, ketegangan kulit menurun, lidah mengering, dan mata cekung.
2. Penderita tampak lebih lemah dan apatis, ketegangan kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit kekuningan. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, kencing sedikit, dan buang air besar tak lancar. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf pusat yang dikenal sebagai ensefalopati wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat berkurangnya zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

Pencegahan dan Terapi
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum. Keadaan begini yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
Pengelolaan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah umur kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi makanlah roti kering dan teh hangat. Makan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Hindari kekurangan karbohidrat, makanlah makanan yang banyak mengandung gula.
Jika dengan cara tersebut keluhan dan gejala tak berkurang, maka diperlukan pengobatan. Sedativa (obat yang punya efek mengantuk) yang sering diberikan adalah Phenobarbital, vitamin B1 dan B6, antihistamin seperti dramamin dan avomin. Pada keadaan yang lebih berat diberikan antimuntah (antiemetik) seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
Hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dirawat di rumah sakit, dengan rincian sbb.;
* Pada beberapa penderita hanya tidur di rumah sakit saja telah banyak mengurangi mual muntahnya.
* Isolasi, penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dengan peredaran udara yang baik. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. Kadang dengan hal ini gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
* Terapi psikologik, perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta hilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
* Pemberian cairan infusdekstrose atau glukosa 5% 2-3 liter sehari.
* Penghentian kehamilan. Pada sebagian kecil kasus, keadaan bisa tak menjadi baik bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil karena di satu pihak tak boleh dilakukan terlalu cepat, namun di lain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

* dr. km. alit widnyana
Adapun morning siknes
Apa itu Morning sickness ? Morning sickness atau rasa mual dan muntah biasanya terjadi pada masa 3 bulan awal kehamilan (trimester pertama kehamilan).
Setiap wanita hamil akan memiliki tingkat derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual dan bahkan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (hiperemesis gravidarum).
Ingat setiap wanita hamil spesial dengan karakteristik masing-masing, begitu juga anda!

Beberapa tips untuk membantu anda mengatasi “morning sickness” atau mual-muntah selama awal kehamilan: • Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering. • Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll • Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri. • Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda. • Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat. • Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan. • Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya. • Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa mualnya. • Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual anda. . Ambilan waktu untuk anda! cobalah beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku bayi atau majalah kesayangan anda dll. Hadapilah kehamilan anda dengan kebahagian, karena ini adalah anugerahNya.:-) Ingat! Hubungi dokter anda bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga anda tidak dapat makan atau minum apapun juga sehingga dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum). Percayalah Morning sickness atau mual muntah pada kehamilan awal ini akan segera berlalu tanpa anda sadari dan ini akan menjadi salah satu pengalaman menarik selama kehamilan anda---bayangkan saja tentang si kecil yang akan segera hadir membawa sejuta kebahagian.:) © Dr.Suririnah
A. Konsep Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
a. Menurut Prof. Sarwono Prawirohardjo dalam buku ilmu kebidanan Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan muda yang mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum ibu menjadi buruk.
b. Menurut Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH dalam buku sinopsis obstetri Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk dan terjadi dehidrasi.
c. Menurut Prof. Ida Bagus, Gde Manuaba DSOG dalam buku ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berkelanjutan sehingga menganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
d. Dalam buku kapita selakta kedokteran
Hiperemesis Gravidarum adalah apabila seorang ibu memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badan menurun, dihidrasi dan terdapat aseton dalam urine.
e. Dalam buku obstetri potologi
Hiperemesis Gravidarum adalah apabila seorang ibu memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badan menurun turgor kulit kurang, dan timbul aceton dalam urine.
2. Etologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor prodisposisi yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada waktu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi Hiperemesis Gravidarum dapat dimasukkan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida overdistensi rahim, ganda dan hamil mola hidatidosa.
Sebagai kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan koreonik gonadotropin , sedangkan pada hamil ganda dan mola hidahdosa jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum.
b. Faktor Psikologis
Hubungan faktor psikologis dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum belum jelas, jelas besar kemungkinan bahwa wanita yang mendadak kehamilan, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian Hiperemesis Gravidarum. Dengan perubahan suasana dan masuk rumah sakit penderitanya dapat berkurang sampai menghilang.
c. Faktor Alergi
Pada kehamilan, dimana diduga terjadi invasi jaringan vili karralis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum.
3. Pot fisiologi
Peranan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual dan muntah terus menerus dapat menyebabkan clehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urine, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbun nya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak mennyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna sehingga terjadi ketosis hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar selaput lendir esophagus dan lambung dapat robek (sindrom malory weiss) sehingga terjadi perdarahan gastro Intestinal (Mans joer, 2001,259).
4. Kalsifikasi dan gejala klinis
Berdasarkan berat ringanya, gejala, Hiperemesis dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
a. Tingkat I (Hiperemesis Gravidarum ringan)
b. Tingkat II (Hiperemesis Gravidarum sedang)
c. Tingkat III (Hiperemesis Gravidarum berat)
(Manuba, 1998,210)
Gambaran gejala Hiperemesis Gravidarum secara klinis sesuai dengan tingkatan Hiperemesis Gravidarum, yaitu :
a. Hiperemesis Gravidarum tingkat I : Ringan
1) Muntah terus menerus lebih dari 10 x / hari
2) Keadaan umum lemah
3) Tidak mau makan
4) Berat badan menurun
5) nyeri di darah epigastrium
6) Turgor kulit mengunang / tonusnya lemah
7) nadi meningkat sekitar 100 x / menit dan tekanan darah menurun.
8) lidah mengering dan mata cekung.
b. Hiperemesis Gravidarum tingkat II sedang
1) Mual dan muntah yang hebat
2) Keadaan umum lebih lembah dan apatis
3) Turgor kulit lebih berkembang
4) Lidah menyaring dan tampak kotor
5) Nadi kecil dan cepat serta tekanan darah turun.
6) Suhu kadang-kadang naik.
7) Mata sedikit ikterik / ikterik ringan
8) Berada badan turun.
9) Hiperemesis Gravidarum, oliguria dan konstipasi.
10) Nafas berbau aseton.
c. Hiperemesis Gravidarum tingkat III berat
1) Muntah berkurang atau berlebih
2) Keadaan umum makin menurun, tekanan darah turun, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, keadaan dihidarasi makin jelas
3) Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
4) Gangguan kesadaran dalam bentuk, samnolen sampai koma
(Manuaba, 1998, 210-211).

5. Komplikasi
Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, penumoni aspirasi, robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang menyebabkan perdarahan ruptur eso fagus, kerusakan hepar dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaraan darah janin berkurang.
6. Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengubah emesis agar tidak terhadi Hiperemesis :
a. Penerangan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses psikologis.
b. Makan sedikit-sedikit tetapi sering, berikan makanan selingan super biskuit, roti kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur. Hindari makanan berminyak dan berbau, makanan sebaik disajikan dalam keadaan hangat.
c. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah, difekasi hendaknya diusahakan terakhir.
7. Penatalaksanaan
Konsep pengobatan yang dapat diberikan sebagai berikut :
a. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik, alat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk kedalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan tidak diberikan makan atau minum selama 24 jam kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang / hilang tanpa pengobatan.
b. Terapi psikologik
Perlu di yakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, norma dan fisiologis jadi tidak perlu takut dan khawatir, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
c. Cairan Parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup ekektrolit, karbohidrat dan proten dengan glukosa % dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C bila ada kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena.
Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan keluar, air kencing perlu diperiksa terhadap protein. Astion, khorida dan bilirubin, suhu dan udara perlu diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 x sehari. Dilakukan pemeriksaan hemaltrokrit. Pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila dalam 24 jam pertama penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik dapat di coba untuk memberikan minuman dan lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan.
d. Obat yang dapat diberikan
Memberikan obat pada Hiperemesis Gravidarum sebaiknya berkomunikasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat teratogenik (susunan obat) yang dapat diberikan adalah :
1) Sedativa ringan
a) Phenobarhal (luminal) 30 mgr
b) Valium
2) Inti Alergi
a) Medramer
b) Dramamin
c) Avemim
3) Obat anti mual-muntah
a) Mediamer B6
b) Emetrole
c) Stimetil
d) Avopreg
4) Vitamin
a) Terutama vitamin B kompleks
b) Vitamin C
e. Mengentikan kehamilan
Pada sebagian kecil kasus, keadaan tidak menjadi baik bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirrum, kebutaan, takhikardi, iklerus, anuriq, dan perdarahan merupakan monifestasi komplikasi organik dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terputik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat tetapi dalam pihak tidak boleh menunggu sampai menjadi gejala irreversibel pada organ vital (Prawirohardjo, 1992).

B. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus kepada klien (Varnery, 1997).
Manajemen kebidanan terdiri dari tuju langkah pemecahan masalah sehingga merupakan alur kerja dari pengorganisasian pemikiran dan langkah-langkah tindakan dalam suatu urutan logis yang menguntungkan baik pasien ataupun memberikan : adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Langkah I
Tahap pengkajian dan pengumpulan data dasar. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi iklan :
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan Pemeriksaan tanda-tanda vital
c. Pemeriksa Khusus
d. Pemeriksaan penunjang.
Tahapan ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikut sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi dan akan menentukan proses interprestasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Pendekatan ini hendaklah bersifat komprehensif meliputi data subjektif dan objektif dan hasil pemeriksaan, sehingga dapat menggambarkan kondisi klien yang sebenarnya.
2. Langkah II
Interprestasi data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah-masalah. Pada langkah ini lakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi yang akurat atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang di alami untuk diidentifikasikan oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
3. Langkah III
Antisipasi diagnosa / masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya pada langkah ini kita perlu mengantisipasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah di identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Langkah ini penting sekali dalam melakukan arahan yang aman. Kaji ulang apakah diagnosa atau masalah yang diidentifikasi sudah tepat.
4. Langkah IV
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta rujukan berdasarkan kondisi klien. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau, dokter untuk di konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota himpunan kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Pada langkah ini data baru, mungkin saja di kumpulkan dan evaluasi kemudian dapat ditentukan tindakan yang akan dilaksanakan antara lain :
Tindakan oleh bidan
Dalam hal ini bidan harus bertindak segera untuk menyelamatkan jiwa ibu, selama tindakan tersebut masih merupakan wewenang bidan dan bidan mampu melakukannya.
Konsultasi
Dalam melaksanakan manajemen kebidanan bidan dapat mengonsultasikan klien kepada dokter atau him medis lainnya sesuai kan keadaan klien.
Kolaborasi
Dalam keadaan gawat bidan dapat bekerjasama dengan dokter, dukun melakukan tindakan terhadap klien dimana klien memerlukan penanganan yang bukan merupakan wewenang seorang bidan.
Rujukan
Jika bidan tidak mampu untuk mengatasinya masalah yang timbul pada klien, bidan dapat merujuk klien ke Instansi yang lebih mampu.
5. Langkah V
Menyusun Rencana usulan yang menyeluruh
Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah di identifikasi dan di antisipasi rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang di identifikasi dari kondisi klien dan setia masalah yang berkaitan tetapi dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah di butuhkan setiap rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak yaitu bidan dan klien tersebut agar bisa efektif. Oleh karena itu pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakan (Pusdiknakes, hal 34).
6. Langkah VI
Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman.
Dalam pelaksanaan tindakan, dapat seluruhnya dilakukan oleh bidan yang sebagian lagi oleh klien atau anggota him kesehatan lainnya jika bidan tidak melakukan tindakan itu sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Pelaksanaan yang efisien akan berhubungan dengan waktu, biaya yang dapat meningkatkan mutu dan asuhan klien.
7. Langkah VII
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan.
Langkah ini merupakan pengecekan apakah rencana asuhan telah memenuhi kebutuhan pasien. Sebagai mana yang telah di identifikasi dalam masalah dan diagnosa. Harus dinilai rencana dan tindakan yang dilakukan efektif atau tidak bila tidak efektif, perlu kembali mengulangi asuhan tersebut dari awal untuk mengidentifikasi mengenai tidak efektifnya tindakan yang telah diperlukan serta melakukan penyesuaian padan rencana tersebut (JHPIEGO,2004.
Hormon tropik adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar anterior pituitary yang mengatur berbagai aktivitas tubuh.
Sediaan hormon tropik yang banyak digunakan dalam medis adalah hormon yang mempengaruhi fertilitas (kesuburan) yaitu Clomiphene citrate. Clomifene adalah selective estrogen receptor modulator (SERM), dengan indikasi sebagai berikut :
Infertilitas (ketidaksuburan/kemandulan) pada pasien wanita dengan amenore (tidak haid), sindroma Stein-Leventhal, dan perdarahan rahim abnormal dimana terjadi gangguan ovulasi.
Meningkatkan spermatogenesis pada pasien pria dengan oligospermia (jumlah sel mani dalam air mani kurang).Clomifene bekerja dengan menghambat aksi Estrogen pada sel Gonadotrope di kelenjar anterior pituitary. Dengan rendahnya kadar Estrogen, pelepasan hormon FSH (follicle-stimulating hormone) ditingkatkan, yang mempengaruhi laju ovulasi yang lebih tinggi dan kehamilan.
Clomifene dapat mengakibatkan ovulasi multi, dan berhubungan dengan peningkatan kesempatan untuk menghasilkan anak kembar
Dibandingkan dengan FSH murni, kemungkinan sindrom hiperstimulasi ovarium lebih rendah. Yang dapat mengakibatkan peningkatan resiko kanker ovarium dan penambahan berat badan.Cetrorelix acetate
Sediaan hormon tropik lainnya adalah Cetrorelix acetate untuk injeksi adalah dekapeptida sintetik dengan aktivitas antagonis terhadap hormon GnRH (gonadotropin-releasing hormone).
Cetrorelix acetate menghambat efek yang disebabkan oleh hormon GnRH. GnRH mengontrol pelepasan hormon lainnya, yaitu hormon LH (luteinizing hormone), yang menginduksi ovulasi (pelepasan telur dari ovarium) pada siklus menstruasi.
Pada pengobatan hormon untuk stimulasi ovarium, ovulasi prematur mungkin terjadi pada sel telur yang tidak cocok dengan kesuburan. Cetrorelix acetate menghambat prematur ovulasi yang tidak diinginkan.
Cetrorelix acetate digunakan untuk mencegah ovulasi prematur sepanjang terapi stimulasi ovulasi terkontrol.Bromokriptin
Bromocriptine mengurangi kadar prolaktin. Prolactin adalah hormon yang penting untuk memproduksi ASI dan tingkat kesuburan normal pada wanita. Bromocriptine juga mempengaruhi senyawa kimia yang disebut Dopamin yang diproduksi secara alami oleh tubuh.
Bromocriptine diindikasi untuk mengobati amenorrhea, ketidaksuburan pada wanita; pengeluaran ASI yang tidak normal; hypogonadisme; penyakit Parkinson; dan acromegaly, kondisi dimana terlalu banyak hormon pertumbuhan pada tubuh.
Ada dua cara bagaimana terapi Bromokriptin mempengaruhi prolactinomas. Pertama mereduksi level serum dari prolaktin, sehingga mengurangi efek fisiologisnya (seperti amenorrhea, galactorrhea, ketidaksuburan dan kehilangan libido).
Kedua mengurangi ukuran pituitary adenomas yang mengeluarkan prolaktin. Meskipun hampir semua respon prolactinomas terhadap terapi Bromokritin dengan mengurangi ukuran dan pengeluaran prolaktin, kedua aspek respon dari terapi tersebut terkadang saling mempengaruhi.
Kurangnya respon terapi pada ukuran atau tidak mampunya menurunkan kadar prolaktin ke kadar normal biasanya diindikasikan untuk melakukan operasi.Somatropin
Somatropin adalah hormon alami pertumbuhan pada manusia. Hormon pertumbuhan manusia sangat penting pada tubuh untuk pertumbuhan tulang dan otot.
Somatropin digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa dengan gangguan pertumbuhan karena kekurangan hormon pertumbuhan, gagal ginjal kronis, sindrom Turner, dan beberapa kasus kekerdilan yang tidak diketahui penyebabnya.
HCG
Human Chorionic Gonadatrophin (hCG) adalah hormon yang bekerja mirip LH (luteinising hormone) yang secara normal diproduksi oleh kelenjar pituitari. Pada anak laki-laki LH dan juga hCG memberitahu testis untuk memproduksi hormon sex laki-laki (testosterone).
Pada anak perempuan, hCG memberitahu ovarium untuk memproduksi progesteron tetapi hal ini terjadi hanya pada masa kehamilan. sehingga hCG lebih bemanfaat bagi anak laki-laki dibanding anak perempuan.
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).
HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan.FSH
Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang disintesa dan disekresikan oleh gonadotropes di kelenjar anterior pituitary. Di ovarium FSH menstimulasi pertumbuhan Graafian follicles yang belum matang agar menjadi matang. Bersamaan dengan perkembangan follicle, melepas inhibin, yang menghentikan produksi FSH. Pada pria, FSH berkaitan dengan produksi dari androgen-binding protein oleh sel Sertoli pada testes dan hal ini penting untuk spermatogenesis. FSH dan LH bekerja secara sinergi pada reproduksi.
Pada wanita yang sedang mengalami mestruasi, kelenjar pituitari di dalam otak dapat mendeteki apakah ovarium memproduksi estrogen dengan jumlah yang tepat. Jika wanita belum mendapatkan periodenya dan tidak ada estrogen yang dibuat, kelenjar pituatari di otak akan melepas hormon FSH (follicle-stimulating hormone). FSH mengirimkan sinyal ke ovarium untuk mulai membuat estrogen.
Ovarium anda akan merespon pada sinyal ini dan mulai melepas estrogen. Bila estrogen telah dilepaskan, kelenjar pituatari akanmenghentikan pelepasan FSH sehingg FSH di dalam tubuh akan menurun.Hal ini seperti digambarkan pada gambar berikut:
Untuk pemilihan hormon tropik dan preparatnya yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari hormon tropik dan preparatnya yang telah diresepkan dokter secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli hormon tropik dan preparatnya sesuai kebutuhan anda.

Tidak ada komentar: