Sabtu, 27 Juni 2009

ASKEP CHOLELITIASIS

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN OBSTRUCTIVE JAUNDICE PADA CHOLELITHIASIS

I. DEFINISI
Cholelithiasis adalah adanya satu atau lebih batu pada kandung empedu. Obstruksi pada saluran empedu merupakan akibat dari adanya batu , terjadi karena adanya inflamasi yang kronik dan berulang seperti pada cholesistitis kronis.

II. ETIOLOGI
Faktor resiko terjadinya cholelithiasis :
a. Pola makan ( intake tinggi cholesterol, rendah kalori dan protein )
b. Gaya hidup ( kurang aktivitas )
c. Obesitas
Cholelithiasis juga bisa menyertai pasien dengan gangguan hemolitik, penyakit colon ( Chrohn’s disease , post operasi bypass jejunum, dan pada pasien DM Tipe I.


III. PATHOFISIOLOGI DAN KOMPLIKASI
Penyebab secara jelas belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang berperan, yaitu :
a. Saturasi kandung empedu yang meningkat karena kolesterol
b. Kehilangan bilirubin yang berlebihan
c. Penurunan laju pengosongan kandung empedu
d. Perubahan konsentrasi dan statis kandung empedu
Batu empedu bisa saja menetap pada kandung empedu tetapi ada juga yang bergerak di sepanjang cabang saluran empedu. Pada saat bermigrasi inilah batu bisa menyumbat kandung empedu dibagian lehernya, ductud cystic ataupun saluran empedunya sehingga terjadi obstruksi. Cairan mepedu yang seharusnya dialirkan ke duodenum menjadi tertahan menyebabkan kongesti vaskuler sebagai akibat dari aliran balik tertahan. Edema dan kongesti terjadi selama proses inflamasi berlangsung. Cairan empedu yang tidak dialirkan mengakibatkan stasis dan bila ada batu akan mengiritasi menyebabkan terjadinya cholelithiasis.
Jenis-jenis batu empedu yang diketahui adalah dalam bentuk kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium dan beberapa protein. Batu diklasifikasikan secara umum menjadi batu kolesterol dan batu pigmen. Batu kolesterol disebabkan oleh metabolisme yang tidak seimbang antara kolesterol dan garam empedu. Sedangkan batu pigmen disebabkan oleh tidak seimbangnya metabolisme bilirubin. Batu pigmen berwarna coklat dan hitam, tersusun oleh calsium bilirubinate.





IV. MANIFESTASI KLINIK
Tingkat nyeri dan gejala yang timbul pada cholelithiasis bergantung pada :
a. Apakah batu menetap atau bergerak
b. Ukuran dan lokasi batu
c. Tingkat penyumbatan
d. Ada atau tidaknya proses inflamasi
Secara umum nyeri pada cholelithiasis bersifat menetap, lokasi pada area mid-epigastric, pada nyeri yang hebat bisa menjalar sampai ke bahu kanan dan punggung. Nyeri ini disebabkan olen adanya batu yang menyumbat atau bermigrasi pada cystic duct, sehingga menyebabkan spasme.
Gejala klinis lain yang muncul adalah :
• Tachycardi
• Pucat
• Diaphoresis
• Kelelahan
• Anoreksia
• Mual, muntah
• Dyspepsia, kembung
• Blumberg’s Sign
• Demam
• Jaundice, urin pekat, steatorhea

Pemeriksaan Laboratorium
• Alkaline phosphatase meningkat
• Laktat Dehydrogenase meningkat
• Aspartat aminotransferase meningkat
• Bilirubin direct, indirect meningkat
• Kadar urobilinogen pada feses tidak ada atau berkurang
• Kadar amylase pada urin dan serum meningkat

Pemeriksaan Radiologi
• Foto Rontgent abdomen
• Cholecystogram
• Cholecystography
• USG abdomen
• Percutaneous transhepatic cholangiography


V. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
* Aktivitas / istirahat : Kelemahan, gelisah
* Sirkulasi : Takikardi, berkeringat
* Eliminasi : Perubahan warna urin dan feses, urin gelap,
feses warna liat, steatorhea, distensi abdomen
* Makanan/cairan : Anoreksia, mual, muntah, tidak toleran terhadap
lemak dan makanan pembentuk gas, regurgitasi,
nyeri epigastrik, flatus, dispepsi, BB naik/turun
* Nyeri / Kenyamanan : nyeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke
punggung atau bahu kanan, kolik epigastrik,
nyeri lepas, Murphy signs positif.
* Pernafasan : RR meningkat, nafas pendek dan dangkal
* Keamanan : Demam, menggigil, ikterik, pruritus, mudah
berdarah ( defisiensi vitamin K ).
* Penyuluhan/Pembelajaran : kecenderungan keluarga dalam riwayat batu
empedu, adanya kehamilan/melahirkan, DM,
penyakit inflamasi usus, diskariasis darah


VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Di halaman Lampiran

VII. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri
2. Resiko tinggi terjadi kekurangan cairan
3. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
4. Kurangnya pengetahuan
































DAFTAR RUJUKAN



Black, J.M., Matasarin E. (1997). Medical surgical nursing : clinical management
For continuity care. J.B. Lippincot Company.

Carpenito, L.J. (1999). Rencana asuhan keperawatan

Doenges, M.( 1993). Nursing care plan ; Guidelines for planning and
Documenting patient care (3rd edition). FA Davis

Ignativicius, D.(1999). Medical surgical nursing : Across the health care
Continuum.( 3rd edition) . Philadelphia : WB Saunders Company

Tidak ada komentar: